RSS
Daisypath Anniversary tickers

Jangan (coba-coba) asal minum obat

Ini pengalaman saya yang terburuk sekaligus mengerikan akibat kecerobohan dan menganggap enteng suatu obat.

Ceritanya tadi malam, ketika merasakan untuk kesekian malamnya kepala ini berdenyut denyut sebelah. Gejala ini umum dikatakan sebagai migrain, atau sakit kepala sebelah. Biasanya saya mengalaminya ketika kecapaian atau kurang tidur, bisa juga ketika stress dan banyak pikitan :D atau beberapa saat sebelum menstruasi. Kali ini penyebab migrain yang saya rasakan mungkin akumulasi dari semua penyebab yang ada. Hebat juga ni si migrain, pikir saya. Sudah satu minggu lebih bercokol dikepala saya dengan betahnya tanpa ada tanda-tanda untuk meninggalkan kesembuhan di kepala saya. (lebay ga sih :D )

Padahal hari libur kemarin, saya sudah diurut, tidurpun cukup (cukup banyak :P ) makanpun saya usahakan teratur dengan asupan nutrisi yang cukup baik. Lalu memang saya sedang menstruasi dan biasanya jadi segala kerasa..haha.

Karena kesel juga, saya pengen coba obat migrain. Biasanya sih cukup ampuh jika ditambah tidur yang cukup. Namun naas-nya, setelah berkeliling-keliling warung sekitar kompleks, obat migrain yang biasanya saya minum habis terjual, adanya merk lain. Duh, jadi ragu (walaupun tetap saya beli).

Wah, nyobain obat baru nih.. Gila, biasanya saya diemin aja nih migrain, karena saya pikir nanti juga sembuh sendiri. Tapi, karena ga sabar ditambah mood juga lagi jelek, bertambah lah motivasi saya untuk mencoba obat itu.

Setelah saya baca sekilas efek samping dan peringatannya, yang tertera bahwa tidak boleh untuk ibu hamil dan menyusui. Oke, saya tidak sedang hamil dan tidak pula sedang menyusui.

Bismilahirrahmanirrahim... saya tenggak satu kaplet obat tersebut.

Oke, baunya ga enak, bikin mual. tapi its ok. Saya pun beranjak tidur sembari menidurkan Fatih yang sudah mulai mengantuk. Berharap obat tersebut segera bekerja dan segera meredakan migrain yang betah di kepala kanan saya.

Saya pun tertidur....zzzzzzz

90 menit kemudian, saya terbangun karena sakit pada perut yang sangat hebat dibagian bawah.

Awalnya saya tidak panik, toh karena saya sedang menstruasi, saya pikir ini biasa. Tapi sepertinya kok tidak biasa. Kenapa sehebat ini, rahim sepertinya berkontraksi, dan wow, baru menstruasi dua hari kok darahnya berhenti.

Panik. panik dan tidak bisa berfikir. Mulas, sakit, wah aneh, tidak biasa, karena perut saya seperti ditarik-tarik kebawah sampai keringat dingin pun mengalir deras.

Mau nangis, kayaknya ga menyelesaikan masalah dan malah tambah sakit. Saya pun segera sms suami, tengah malam gini, semoga dia masih bangun...hiks.

Suami pun membalas sms dan menyuruh saya sabar, kemudian saya ingat! Obat migrain itu! Apa karena obat itu saya menjadi seperti ini.

Saya cek kembali efek samping dan kontra-indikasi, ada satu hal yang kurang saya fahami betul, jadi obat ini tidak boleh digunakan bersamaan dengan anti-koagulan.

Anti-koagulan. Koagulasi=penggumpalan darah. Anti-koagulan= anti penggumpalan darah. Dan saya sedang menstruasi. Its means...

tidaaaaaak..... pantesan perut saya berkontraksi dengan hebat.

kemudian saya mengambil langkah netralisasi dengan meminum satu mug besar susu coklat hangat. Berharap, apapun zat kimia yang terkandung pada obat tersebut kemudian ternetralisasi atau, paling tidak, berkurang khasiatnya.

Bismilah...

semenit, dua menit, kok belum bereaksi.

(ya iya lah, masa bereaksi secepat itu)

30 menit kemudian perut saya pun mulai mereda, dan saya pun bisa kembali tertidur dengan nyenyak... Alhamdulillah.

Kapok deh nyoba-nyoba sembarang obat...

0 komentar: