RSS
Daisypath Anniversary tickers

Ketika anak diare (2)




Lanjutan di postingan sebelumnya yang belum selesai… :)

Rasa traumatik yang begitu mandalam (Lebayyy Mode : ON) diakibatkan diare yang terjadi cukup lama dan pernah berualng serta membutuhkan pemulihan yang cukup lama (3 bulan).. Membuatku selalu was-was and ‘deg-deg syuur’ ketika mendapai Fatih berpose jongkok dan mengambil ancang-ancang untuk BAB.

“Fatih ee?”

“Iya..”

Ya Allah… Semoga ga mencret… Pintaku dalam hati…

Dengan hati-hati dan penuh harap, perlahan kubuka celana/pampersnya… berharap dia tidak diare. Selalu. Hal ini selalu aku lakukan ketika mendapatkan Fatih tengah BAB. Jika kudapati BAB nya ‘biasa’, maka aku akan langsung bernafas lega…. Syukurlah. Akan tetapi, jika sebaliknya, BAB nya sangat lembek atau mendekati mencret maka aku akan langsung siaga memberinya Lacto-B atau kalo sedang tidak ada, pakai obat alami dan murmer… seduhan pucuk daun jambu biji.

Fatih seakan sudah terbiasa dan juga sangat menyukai rasa Lacto B. Jadi memberinya tak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga dalamlacto-B haha…

Lacto B ini semacam probiotik yang berisi bakteri asam laktat : Lactobacillus acidophilus ; B. longum dan S. thermophilus .. yah kira-kira seperti yogurt atau Yakult begitu…

Untuk diare berat seperti dulu dialami Fatih, pemberian Lacto-B 3x sehari. (tentunya dengan ditambah antibiotik, kalo panas dikasih obat panas). Mekanisme kerja Lacto B ini yaitu menambah jumlah populasi ‘bakteri baik’ di dalam usus yang biasanya merupakan komunitas normal di dalam usus kita untuk membantu pencernaan.

Diare, biasanya disebabkan oleh ‘bakteri jahat’ atau entah itu virus maupun protozoa. O ia, protozoa ini, semacam amoeba, yang bisa menyebabkan diare berdarah (fatih pernah mengalaminya, untungnya hanya sedikit, dan langsung ditangani). Nah peran si ‘bakteri baik’ ini lah yang nanti akan mengusir ‘bakteri jahat’ sehingga diharapkan diare akan sembuh dengan sendirinya.

Satu hal, jika sedang tidak ada persedian Lacto B dirumah (Karena harganya cukup lumayan :P ) maka biasannya jika Fatih gejala diare ringan, aku langsung memberinya air seduhan pucuk daun jambu biji -yang-mana-memberinya-memerlukan-tenaga-dalam-dan penuh perjuangan. Rasanya sepet, tapi ini cukup ampuh loh…

6 komentar:

haniifa mengatakan...

Alhamdulillah
Sikecil yang sedang digendong bunda lucu.... :D
Salam dari Om Haniifa.

bundafatihrizky mengatakan...

makasih ya om.. :)

imelda mengatakan...

Dear bunda Fatihriszky,
salam kenal ya..saya lagi browsing diare .. lalu liat blog bunda.. mo tanya ya.. krmn anakku, Ethan, juga diare... sudah hampir seminggu.. minum obat dari dokter... tp ga rutin karena kmrn kan libur panjang..obatnya tertinggal di rumah ga dibawa pergi ..krn masih diare, aku pergi ke apotik n dikasih lacto-b, ktnya cukup ampuh untuk menggempur diare .. kalo lacto-b itu dimakannya berapa kali sih, bun? maksudku, anakku umurnya 15 bulan, baru kali ini diare (sebelumnya tidak pernah).. trus kalo kita kasih yakult boleh ga? berhubung aku tinggal di apartemen, jadi susah cari pucuk jambu biji he..he..

mohon pencerahannya. Ethan sih ga menunjukkan hal2 aneh.. tidak demam, tidak muntah, tidak rewel, makan gampang, minum susu ok.. cuma fesesnya cair mulu .. sehari bisa 5-6 kali.. pdhl normalnya 2 kali doang..
sorry yah jadi curhat nih.. ditunggu yah infonya .. thanks.

Salam hangat,
Imelda

bundafatihrizky mengatakan...

menurut pengalaman saya mbak, kalo anak/bayi diare, susu formulanya dihentikan dulu, atau minimal diencerkan, karena perutnya sedang bermasalah, sehingga untuk mencern laktosa yang ada pd susu formula mjd lbh berat dan biasanya akan memperparah diare.
Beda halnya dengan ASI yang sangat midah dicerna oleh bayi, pemberian ASI bisa diteruskan.

Untuk Lacto-B biasanya ketika anak saya umur 17 bulan, dosisnya 3x sehari, diberi jarak 1-2 jam dengan pemberian obat kimia.

Untuk anak dibawah umur 2 tahun, sebaiknya diberi lacto-b saja daripada Yakult, ada kemungkinan terdapat pemanis dll dlm yakult yang nantinya belum dapat dicerna sempurna oleh anak.

Selama diare perbanyak minum pada anak, bisa dengan teh manis tp jangan terlalu manis (kalo untuk dewasa kan biasanya teh pahit kental)

untuk makanan beri dulu yang mudah dicerna, baiknya bubur nasi encer/bubur saring dengan lauk yang berprotein tinggi, tanpa sayur (kuahnya saja) karena jika diberi serat maka akan memperlama proses penyembuhan diare.

Sebaiknya tidak diberi bubur susu/instant karena mengandung susu yang cukup banyak, yang akan memperparah diare. (pengalaman...^^)

Ada juga orang tua yang bilang kalo anak diare, atau sakit apa, menunjukan akan pintar apa gitu... (maksudnya sambil positif thingking aja....^^ )

Waktu anak saya diarenya lumayan parah, saya sampai harus memberi TROLIT (biasanya ada diapotik besar)
TROLIT ini selain berfungsi senagai ORALIT, juga terdapat ekstrak jambu biji, angkan dan zink untuk mempercepat proses penyembuah diare, karena biasanya ususnya kekurangan zinc.

Diare pada anak, memiliki kasus berbeda2, bisa juga anak kekurangan enzim pencernaan, sehingga makanan dan susu yang masuk tidak tercerna sempurna.
waktu kedokter saya pernah dikasih PANKREON. itu biasanya jika anak diare disertai kembung yang hebat. setelah diberi PANKREON biasanya diare mereda dan kentut....
setelah itu, sembuh...

tapi kedua obat diatas tetap harus dikombinasikan dengan lacto-b dengan pemberian diberi jarak.

Semoga dapat membantu... ^^

Mawardi mengatakan...

Salam kenal mbak wah sama saat ini juga anak saya sedang mencret terima kasih bagi pengalamannya

bundafatihrizky mengatakan...

salam kenal juga ya Mawardi, thanks untuk kunjungannya...semoga bermanfaat..=)