RSS
Daisypath Anniversary tickers

SuperMom Wannabe (Part 1)

Habis baca artikel dari  sebuah majalah ibu&anak, isinya tentang : Berhentilah menjadi Ibu Super.

Artikel ini  saya baca berulang-ulang dan saya pahami maknanya dalam-dalam. Bahwa, menjadi seorang Ibu serba-bisa, serba-sigap, dan serba-serbi lainnya :P adalah keinginan dari setiap Ibu maupun calon Ibu.

Dulu, ketika Fatih baru lahir, Saya ingin agar segala keperluannya yang memenuhinya, Tapi disatu sisi, saya juga ingin semua pekerjaan rumah selesai tepat-waktu dan rumah tercinta rapi-bersih serta wangi. Tak ada tumpukan cucian kotor maupun piring kotor yang bertebaran seisi rumah. Kemudian, saya juga ingin masakan enak-sehat-bergizi selalu terhidang di meja makan, hasil kreasi tangan saya sendiri, sehingga suami memuji dan makin sayang...(Ciaaaah...).

Yup. Semua idealisme khas Ibu rumah-tangga, terutama para Ibu baru, pasti inginnya seperti itu. Kalo punya pembantu, babysitter, peralatan rumah-serba lengkap-plus otomatis,semua beres. Kita tinggal mengurus anak dan memanjakan suami. Tapi kalau untuk pasangan muda yang sedang bergerak menuju rumah tangga yang lebih mapan? Saya rasa harus banyak bergelut dengan berbagai macam strategi, agar, kita para Ibu, tidak kemudian malah menjadi stress.

Kenapa stress? Loh iya, maksud hati ingin semua pekerjaan sempurna selesai pada saat yang sama ada tuntutan anak, yang ingin ini-itu plus rewel dll. Bagaimana dengan Ibu bekerja? Yang tak punya pembantu pula, beserta tak ada sanak saudara di kota rantau? Seperti saya.

Syukur kepada Yang Maha Kuasa saya telah dikaruniai seorang anak yang sangat cerdas, sehat, serta super-aktif (bukan hiperaktif yaa..).

Keseharian saya bersama batita yang akhir tahun ini akan menginjak usianya yang ke 3 tahu dimulai sangat pagi, yaitu pukul 4 pagi.

Pertama saya bangun, kemudian mengadukan segala keluh-kesah yang saya lalui hari itu kepada Yang Maha Mendengar (Support pribadi). Melanjutkan dengan mencuci baju, piring, menyetrika untuk baju yang akan dipakai hari itu dan dibekal Fatih ke TPAnya.

Apakah anda bertanya mengapa saya tak menyetrika pada weekend? Atau kenapa tidak diorder kepada tukang cuci-setrika agar tak repot setiap pagi?

Jawabannya adalah, karena saya benar-benar menghabiskan weekend untuk tidur dan istirahat sepuas-puasnya, serta bercengkrama bersama anak&suami (My hubby pulang seminggu sekali karena usahanya di luar kota). Yang kedua, budgetnya sayang, mending buat ditabung atau untuk keperluan Fatih...hehe Ya...selama saya masih sanggup mengerjakannya, mengapa tidak? Lagipula, mumpung anak baru satu hehe...

Kalo udah 2 atau 3 dan seterusnya...pasti ruepooot...

Okeh deh kembali ke cerita saya,

setelah semua pekerjaan selesai dan sarapan terhidang (masakan serba telur biasanya...hihi), maka saya membangunkan sang putra tercinta untuk sarapan, mandi, kemudian kami pun berangkat. Fatih saya titipkan di Day Care dekat dengan tempat saya bekerja. Lebih bermanfaat untuk anak saya, saya pikir, daripada memakai pembantu.

(Cerita Fatih di Day Care akan menyusul kemudian.... :) )

Itu kalau keadaan aman-damai-sentosa-tenang dan terkendali.

Kalau diluar itu?

Ini dia, seringnya...Fatih akan terbangun sebelum pekerjaan heboh saya setiap pagi rampung. Dan ketika tidak mendapati sang Bunda disisinya biasanya dia akan teriak-teriak, minta ini-itu gak jelas, khas anak kecil bangun tidur.

Rewel-manja-heboh luar biasa.

Pusing.

Mau beresin pekerjaan dulu atau mencurahkan segenap jiwa raga (beserta waktu yang sangat mepet-setiap pagi) untuk buah hati tercinta?

Disinilah letaknya, kalau kita sedang enjoy, bisa kita atur sedemikian rupa, walaupun datang ke tempat kerja akan terlambat, ketinggalan bis jemputan dll.

Kalau lagi mumet?

Kalau lagi pms? Nggak mood?

Biasanya suntuk dan serasa akan meledak...

Disinilah dituntut kesabaran luar biasa seorang Ibu...

to be continued...

4 komentar:

rice2gold mengatakan...

usia anakku yg terbesar 3,8 tahun, adiknya 2,4 dan sikecil 1 bulan....alhamdulillah abangnya dah punya dunianya masing2 dan sudah tahu harus kemana mencari minum dipagi hari, bermain seharian dengan saudara2nya dan mencari kavling tidur ditempat yang mereka suka....kebetulan masih tinggal tempat ortu dan saya hidup terpisah dg istri u sementara karena harus bekerja. dan sikecil asyik bercengkrama dg dunia mimpinya..terbangun kalo dibangunin.... :D

bundafatihrizky mengatakan...

Hallo mas Julian, Wah salut saya dengan anda yang sudah memiliki 3 anak...hehe. kadang saya merasa baru memiliki satu anak saja sudah repot luar biasa...
^_^

nakjaDimande mengatakan...

salut dan iri dengan kesibukan bunda..
semoga berkah Allah selalu disetiap langkah bunda. amin

bundafatihrizky mengatakan...

Amin. :)
Terima kasih juga Bundo, sama-sama... ;)